Bersyukur adalah kenikmatan yang Hakiki
Manusia
adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia, tak terbantahkan lagi, bahkan
bila pun Alien itu ada dengan wujudnya yang baik atau buruk sekalipun.
Secanggih apapun makhluk yang ada di semesta ini Tuhan telah memberikan
kepastiannya bahwa manusialah pemegang derajat paling tinggi di semesta ini.
Dengan segala kelebihan dan kekurangannya manusia selalu siap berkembang ke
arah kemajuan dirinya atau bahkan terperosok dirinya, pokoknya manusia dapat
menjadi apapun yang ia inginkan. Modalnya ? “Otak”. Yap otak manusia dengan
bermiliar-miliar sel didalamnya, hampir tak ada yang mustahil bagi manusia
untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa. Menurut penelitian bahkan orang
terpintar di muka bumi ini yakni Albert Enstein baru mengoptimalisasikan
otaknya hanya 5% saja. HANYA 5% guys_ Maka tidaklah berlebihan bila sy
menyebutkannya diatas hampir tidak ada yang mustahil bagi manusia untuk
menciptakan sesuatu yang seluar biasa apapun.
Bayangkan
saja Albert Einsten yang memiliki begitu banyak penemuan mutakhirnya baru
menggunakan otak 5% saja, masih tersisa 95% otaknya yang belum terpakai, tak
terbayang bagaimana bila setengahnya saja otak manusia dapat dioptimalkan. Namun
begitu seringkali manusia lebih mengedepankan kelemahannya yang tidak seberapa
daripada kelebihannya yang ada. SADARLAH bahwa sering mengeluh atau sekali saja
anda mengeluh merupakan ciri-ciri kufur nikmat. Dalam Islam telah dijelaskan
bahwa Allah akan melipat gandakan nikmatnya bila manusia bersyukur, pun
sebaliknya Allah akan mencabut nikmatnya bila kufur nikmat. Semoga kita tidak
termasuk didalam golongan tersebut.
So
what’s the point of? Mari kita petakan bersama ! sebagian orang kurang
menikmati apa yang telah Tuhan anugrahi karena mereka tidak menyadari atau
bahkan tidak paham apa yang disebut dengan sirkulasi hidup. Yap maaf bila sy
menggunakan istilah yang tidak lazim. Tapi itulah adanya, hidup bagai roda
benar, hidup bagai siklus pun benar, maka dari itu sy memakai istilah lain yang
menurut sy lebih tepat, yakni sirkulasi hidup. Kita lihat sirkulasi apa yang sy
maksud.
Sirkulasi
biasa dipakai dalam istilah akuarium yakni alat putaran air untuk menjaga kadar
oksigen dalam air. Sekarang kita korelasikan dengan kehidupan. Oksigen adalah
sumber kehidupan bagi manusia lalu sirkulatornya ialah manusia itu sendiri,
sedangkan ikan dan apapun yang ada didalam akuarium ialah segala sesuatu yang
ada di sekitar kita. 3 pilar itu sy sebut dengan sirkulasi hidup ideal, mengapa
karena 3 pilar tersebut kita bisa memilih, bagian mana kita berperan. Apakah
sebagai sirkulator atau sebagai ikan dan lainnya dalam akuarium. Seperti yang
sy paparkan di awal, dengan derajat manusia yang lebih tinggi dari makhluk lain
maka tidak lain dan tidak bukan manusia musti menempatkan diri sebagai
sirkulator, yang dapat mengatur kehidupan yang ada dalam akuarium tersebut.
Right ?
Sirkulator
sama dengan inspirator, creator, atau bahkan actor, hehe.. pada gilirannya bila
manusia telah mencapai level sirkulator maka niscahya kenikmatan hidup pun
menjadi suatu kepastian yang akan datang. Percayalah !! pada level tersebut
sudah tak ada lagi keluhan yang berlebih hingga menenggelamkan potensi yang
dimiliki. Sampai pada satu titik menjadi pribadi yang tentram, sejahtera,
berseri, cemerlang, disukai baik kawan maupun lawan,, untuk kesemua hal
tersebut dan masih banyak lagi sifat yang dapat dimiliki manusia hanya dapat
berguru dan berpedoman pada satu orang manusia yang ada di muka bumi ini. Nabi
Muhammad SAW satu manusia yang memiliki mukjizat pada kepribadiannya yang
sangat unggul, sangat inspiratif, sangat tentram, apapun itu yang tak mungkin
terwakilkan oleh kata sekalipun.
Maka
hingga tulisan akhir ini, hanya ada pesan bahwa manusia yang menjadi ahli surga
pun merasa tidak sempurna dan banyak dosa dibalik kesempurnaannya dari sudut
pandang manusia. Beliau terus berbenah untuk meningkatkan potensi yang ada
dalam dirinya, terus memberikan manfaat bagi umatnya, terus mendekat pada
penciptanya, karena dari situlah cara Rosulullah bersyukur. Malu !! yap kata
itu yang harus terbenam dalam setiap insan manusia apalagi muslim, rasa syukur
mana yang dapat melebihinya? Coba berikan sy contoh orangnya. Sy yakin tidak
ada. Tidak ada.
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamua dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni'mat)-Ku (QS. Al Baqarah [2]: 152)
Menikmati apa yang telah Tuhan karuniai merupakan bentuk rasa syukur yang tertinggi. Hingga pada level tersebut maka dijamin corak hitam dalam hati pun dengan sendirinya terkikis dan dengan begitu manusia dapat mengoptimalkan segala potensi dalam dirinya, termasuk sisa otak 95% yang hingga kini masih menjadi misteri. Tidak ada salahnya kita mencoba dimulai dari bersyukur akan apa yang Tuhan berikan.
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamua dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni'mat)-Ku (QS. Al Baqarah [2]: 152)
Menikmati apa yang telah Tuhan karuniai merupakan bentuk rasa syukur yang tertinggi. Hingga pada level tersebut maka dijamin corak hitam dalam hati pun dengan sendirinya terkikis dan dengan begitu manusia dapat mengoptimalkan segala potensi dalam dirinya, termasuk sisa otak 95% yang hingga kini masih menjadi misteri. Tidak ada salahnya kita mencoba dimulai dari bersyukur akan apa yang Tuhan berikan.
Terima
kasih__G4120.
Komentar
Posting Komentar